Hormon dan Siklus Haid


Dengan pemahaman jelas mengenai perubahan hormon dari siklus haid normal dan menopause, Anda bisa memahami transisi menopause dan membuat keputusan mengenai kesehatan Anda secara keseluruhan. Penurunan estrogen bisa mempengaruhi banyak bagian tubuh, termasuk di dalamnya payudara, vagina, otak, tulang, system jantung, sistem usus, lambung dan kulit.
Siklus Haid Diatur oleh Produksi Hormon
GnRH (hormon pelepas gonadotropin) dari hipotalamus. FSH (follicular stimulating hormone atau hormon perangsang folikel) dan LH (luteininzing hormone atau hormon pembentuk badan kuning) dari kelenjar pituitari. Estrogen dan progesteron, yang dihasilkan oleh indung telur selama tahun-tahun terproduktif. Selama Siklus Haid Normal

GnRH merangsang pelepasan FSH dan LH dari kelenjar pituitari. Pelepasan FSH dari pituitari menyebabkan pertumbuhan dan kematangan satu atau beberapa telur yang terkandung dalam folikel. Tingkat estrogen meningkat dalam folikel dan dalam darah. Sebuah telur mulai matang dan lapisan rahim mulai menebal. Tingkat progesteron mulai naik tepat sebelum peingkatan LH yang berhubungan dengan ovulasi dan terus meningkat setelah ovulasi guna mempersiapkan rahim untuk telur yang dibuahi.
Tingkat LH lalu meningkat, menyebabkan sebuah telur dilepaskan dari indung telur (ovulasi) kira-kira hari ke-14 dalam persiapan untuk pembuahan. Mengikuti ovulasi, folikel menghasilkan jumlah progesteron cukup banyak, yang diperlukan untuk mendukung telur yang dibuahi. Produksi estrogen, yang penting untuk kehamilan, juga meningkat. Kedua hormon ini menyebabkan pertumbuhan dan perubahan lapisan rahim, yang penitng untuk penanaman telur.
Jika tidak ada kehamilan yang terjadi dalam satu siklus, penurunan progesteron menyebabkan mulainya aliran haid dan mengulang siklus haid sekali lagi

1 comment: